Ulasan Film Favorit The Pursuit of Happyness
Sumber: The Pursuit of Happyness
Judul: The Pursuit of Happyness
Tahun Rilis: 2006
Genre: Drama, Biografi
Sutradara: Gabriele Muccino
Pemeran Utama: Will Smith, Jaden Smith
Durasi: 117 menit
Rating IMDb: 8/10
Daftar Isi
- Mengapa Film Ini Melekat di Ingatan Dunia
- Latar Kehidupan Amerika 1980-an Panggung Cerita yang Nyata
- Sinopsis yang Mengalir Perjalanan Chris Gardner dari Titik Terendah
- Analisis Karakter Lapisan Emosi di Balik Senyum dan Luka
- Logika Cerita, Mengapa Film Ini Efektif Menggugah Penonton
- Nilai Kehidupan, Mimpi, Perjuangan, dan Ketabahan Tanpa Syarat
- Detail Sinematik Cara Kamera Berbicara Tanpa Kata
- Pelajaran Ekonomi & Sosial Ketimpangan, Mimpi Amerika, dan Realitas
- Psikologi Kepemimpinan dan Ketahanan Mental Chris Gardner
- Relevansi Film Ini di Era Digital dan Ekonomi Modern
- Refleksi Budaya, Mengapa Film Ini Disukai Berbagai Generasi
- Kesimpulan Bahwa Kebahagiaan Selalu Layak Diperjuangkan, Bahwa Kebahagiaan Selalu Layak Diperjuangkan
Onlypioneer.com - Setiap orang pasti pernah berada dalam titik terendah hidupnya, Namun tidak semua orang mampu bangkit dengan penuh keyakinan dan kerja keras, Film The Pursuit of Happyness adalah salah satu film yang menggambarkan perjuangan hidup secara realistis, menyentuh hati, dan mampu memberikan semangat baru bagi siapa saja yang menontonnya.
Film ini tidak hanya menceritakan kisah seorang ayah tunggal yang berjuang demi masa depan anaknya, tapi juga menyampaikan pesan bahwa kebahagiaan adalah hak semua orang, dan untuk mencapainya, diperlukan usaha yang luar biasa.
Sinopsis Singkat
Film ini diangkat dari kisah nyata Chris Gardner, seorang salesman yang berjuang mengatasi berbagai rintangan hidup demi memberikan kehidupan yang layak bagi anak semata wayangnya. Chris (diperankan oleh Will Smith) awalnya berjualan alat kesehatan yang ternyata sulit terjual di pasaran. Ketika keadaan finansialnya semakin buruk, istrinya meninggalkannya, dan ia harus merawat anaknya (diperankan oleh Jaden Smith) seorang diri.
Chris kemudian mendapatkan kesempatan magang tanpa bayaran di sebuah perusahaan sekuritas ternama, Dean Witter. Selama masa magang, ia harus tinggal di tempat penampungan, menghadapi hari-hari berat tanpa tempat tinggal tetap, sambil tetap berusaha menjadi yang terbaik di antara ratusan kandidat. Akhirnya, berkat kegigihan dan semangatnya, Chris mendapatkan posisi permanen di perusahaan tersebut dan memulai langkah menuju kehidupan yang lebih baik. 1. Mengapa Film Ini Melekat di Ingatan Dunia Ada film yang menghibur, ada film yang menginspirasi, dan ada film yang meresap jauh ke dalam hati hingga meninggalkan jejak emosional yang sulit hilang, The Pursuit of Happyness (2006), disutradarai Gabriele Muccino dan dibintangi Will Smith bersama putranya Jaden Smith, termasuk kategori terakhir. Kekuatan film ini tidak hanya berasal dari alur dramatik atau akting yang memukau, tetapi dari kejujuran kisah nyata seorang ayah yang berjuang melampaui batas manusia normal untuk memastikan masa depan anaknya. Film ini menunjukkan bahwa kebahagiaan bukan hadiah, melainkan perjuangan panjang, kadang sunyi, kadang penuh air mata, tetapi selalu berharga. 2. Latar Kehidupan Amerika 1980-an Panggung Cerita yang Nyata Cerita ini tidak dibangun di dunia fiksi, Ia berdiri di atas fondasi sejarah ekonomi Amerika Serikat pada awal 1980-an masa yang dikenal dengan: Pengangguran tinggi Kesenjangan kelas yang meningkat Harga rumah yang melonjak Perpindahan tenaga kerja dari sektor manual ke sektor finansial Konteks ini penting, sebab perjalanan Chris Gardner tidak terjadi di ruang kosong. Ia berada dalam sistem yang keras, kompetitif, dan hampir tidak memberi ruang bagi mereka yang “tidak punya modal”. Namun justru dalam dunia yang hampir membunuh mimpinya ini, ia membuktikan bahwa ketekunan bisa mengalahkan keadaan. 3. Perjalanan Chris Gardner dari Titik Terendah 3.1 Awal Perjuangan: Mesin Penentu Arah Tulang Chris Gardner menginvestasikan seluruh tabungannya untuk menjual alat "bone density scanner". Sayangnya, mesin ini terlalu mahal di mata dokter dan rumah sakit. Penjualannya lambat, sehingga keuangan keluarga mulai runtuh. 3.2 Perceraian dan Tanggung Jawab Penuh Ketika kesulitan semakin menumpuk, istrinya tak lagi mampu bertahan. Ia pergi meninggalkan Chris dan anak mereka, Christopher. Dari sini, beban Chris bertambah: ia menjadi ayah tunggal tanpa penghasilan tetap. 3.3 Kesempatan dari Internship Tanpa Bayaran Dalam sebuah momen tak terduga, Chris melihat peluang kerja di Dean Witter, perusahaan finansial besar. Sayangnya, program yang ia incar adalah magang tanpa gaji selama 6 bulan—dengan hanya 1 orang yang akan diterima dari puluhan peserta. Namun Chris tetap melamar. 3.4 Kehidupan Tanpa Rumah Dalam perjalanan ini, Chris dan anaknya mengalami: Diusir dari apartemen Tidur di toilet stasiun kereta Mengantre tempat tidur di penampungan Berlari mengejar bus sambil membawa mesin scanner Inilah fase tergelap, tetapi juga fase paling epik dalam hidupnya. 3.5 Akhir yang Mengharukan Pada hari terakhir internship, tanpa uang dan tanpa apa-apa, Chris dipanggil ke ruangan. Ia dinyatakan diterima dan resmi bekerja sebagai pialang saham. Tangisnya bukan tangis kemenangan, tetapi tangis kelegaan setelah ribuan luka. Baca juga: Komunikasi Lintas Generasi Tantangan, Teknologi, dan Transformasi Sosial di Era Digital Indonesia 4. Lapisan Emosi di Balik Senyum dan Luka 4.1 Chris Gardner (Will Smith) Chris digambarkan sebagai: Keras kepala Penuh harapan Tak mau menyerah Cerdas namun kurang beruntung. dan paling penting: ayah yang mencintai anaknya melebihi hidupnya sendiri Will Smith tidak hanya berakting ia menyatu dengan karakter Chris, Sorotan matanya memendam kelelahan, amarah, dan harapan yang sama-sama menuntut ruang. 4.2 Christopher (Jaden Smith) Keberadaan Christopher adalah jangkar moral film ini, Ia simbol masa depan, simbol kepolosan yang ingin dilindungi, Jaden Smith memainkan peran ini dengan ketulusan alami. Kekuatan hubungan ayah anak ini menjadi mesin emosional sepanjang cerita. 5. Mengapa Film Ini Efektif Menggugah Penonton Film ini menggunakan alur yang sangat logis dan realistis: Tidak ada keajaiban tiba-tiba Tidak ada bantuan instan dari orang kaya Tidak ada adegan berlebihan khas Hollywood. Hampir semua kemenangan kecil Chris harus ia rebut dengan harga besar. Kekuatan logika film ini terletak pada konsistensi kesulitan, yang menjadi pengingat bahwa perjalanan mencapai kebahagiaan tidak pernah lurus. 6. Nilai Kehidupan, Mimpi, Perjuangan, dan Ketabahan Tanpa Syarat Berikut makna yang sangat terasa dari film ini: 6.1 Kebahagiaan adalah Perjuangan Kata “Happyness” sengaja dieja salah dalam film, sebagai kritik sosial bahwa kebahagiaan tidak selalu tampak sempurna. 6.2 Tanggung Jawab atas Keluarga Chris rela lapar, asal putranya makan. Ini bentuk kasih sayang tanpa syarat. 6.3 Optimisme Berpijak pada Realita Film menunjukkan bahwa harapan saja tidak cukup, Harus ada: Kerja keras Strategi Konsistensi Adaptasi 6.4 Tidak Menyalahkan Keadaan Saat hidup terpuruk, Chris tidak menyalahkan siapa pun, Ia memilih bertarung. 7. Detail Sinematik Cara Kamera Berbicara Tanpa Kata Sinematografi film ini sederhana, namun efektif: Penggunaan warna dingin di awal untuk menggambarkan kesulitan Cahaya hangat pada adegan bersama anak Kamera handheld untuk menunjukkan ketegangan dan kehidupan tanpa stabilitas Framing close-up yang menyorot ekspresi Will Smith Setiap teknik mendukung nada emosional cerita. 8. Pelajaran Ekonomi & Sosial, Ketimpangan, Mimpi Amerika, dan Realitas Film ini juga mengangkat isu serius: Kemiskinan struktural Perjuangan kelas pekerja Kurangnya kesempatan bagi orang miskin Tekanan ekonomi yang tidak memandang moral. Dalam konteks Indonesia maupun global, tema ini tetap relevan, Banyak orang bekerja keras, tetapi sistem tidak selalu memihak mereka. 9. Psikologi Kepemimpinan dan Ketahanan Mental Chris Gardner Dalam perspektif psikologi modern, Chris memiliki: Growth mindset Grit (ketangguhan jangka panjang) Resiliensi emosional Self-regulation tinggi Kemampuan mengenali peluang. Ia bukan sekadar pekerja keras, tetapi pemimpin dalam hidupnya sendiri. Relevansi Film Ini di Era Digital dan Ekonomi Modern Film ini semakin relevan hari ini karena:
- Gig economy membuat orang bekerja tanpa kepastian
- Kompetisi digital semakin tinggi
- Banyak keluarga tunggal berjuang seperti Chris
- Adaptif
- Cepat belajar
- Tidak mudah putus asa
- Kompetisi digital semakin tinggi
- Banyak keluarga tunggal berjuang seperti Chris
- Teknologi membuka peluang, tetapi juga risiko.
Akting yang Luar Biasa
Will Smith tampil luar biasa dalam perannya sebagai Chris Gardner. Ini adalah salah satu penampilan terbaik dalam kariernya, yang bahkan memberinya nominasi Oscar untuk Aktor Terbaik. Akting Will Smith begitu menyatu dengan karakter yang ia perankan, terutama ketika menggambarkan keputusasaan, kesedihan, dan perjuangan sebagai ayah tunggal.
Chemistry antara Will Smith dan Jaden Smith (yang juga putranya dalam kehidupan nyata) membuat hubungan ayah-anak dalam film ini terasa sangat nyata dan menyentuh. Adegan-adegan emosional mereka, seperti ketika mereka harus tidur di toilet stasiun, benar-benar meninggalkan kesan mendalam pada penonton.
Pesan Moral dan Inspirasi
Film ini penuh dengan pelajaran hidup. Salah satu kutipan yang sangat terkenal dari film ini adalah: “Don’t ever let somebody tell you, you can’t do something. Not even me. You got a dream, you gotta protect it.”
Kutipan ini menggambarkan inti dari film ini: bermimpilah, dan perjuangkan mimpimu sekuat tenaga. Film ini menyampaikan bahwa kesuksesan tidak datang begitu saja, tetapi merupakan hasil dari kerja keras, pengorbanan, dan tidak pernah menyerah.
Selain itu, film ini juga mengajarkan tentang arti kebahagiaan yang sebenarnya, Judul film yang mengambil ejaan “Happyness” (yang sebenarnya salah) juga merupakan simbol bahwa kebahagiaan tidak selalu datang dengan cara yang sempurna Terkadang, kebahagiaan justru lahir dari kekurangan dan kesulitan yang berhasil kita lewati. Baca juga: Teknik Menulis Artikel Dengan Platform Media Sosial
Sinematografi dan Penyutradaraan
Gabriele Muccino berhasil membawa penonton menyelami kehidupan keras Chris Gardner tanpa berlebihan, Nuansa visual dalam film ini menggambarkan kerasnya kehidupan di kota besar, dengan tone warna yang cenderung suram dan realistis. Pilihan adegan dan sudut kamera digunakan dengan baik untuk menonjolkan emosi karakter, terutama dalam momen-momen intim antara ayah dan anak.
Alur cerita dibangun secara perlahan tapi kuat, membiarkan penonton ikut merasakan perjuangan Chris dari bawah hingga mencapai titik keberhasilan.
Tidak ada keajaiban instan, tidak ada bantuan dari luar, semuanya murni karena usaha keras dan dedikasi pribadi.
Refleksi Budaya, Mengapa Film Ini Disukai Berbagai Generasi
Film ini disukai karena:
Kisahnya nyata
Nilai keluarganya universal
Perjuangannya relate bagi semua kalangan
Tidak bergantung budaya tertentu
Memberikan harapan tanpa memaksa
Generasi muda melihat inspirasi
Generasi tua melihat perjuangan.
Lapisan Cerita yang Jarang Dibahas, Detail Emosional yang Sering Terlewatkan Ketika menonton The Pursuit of Happyness, banyak penonton tergerak oleh adegan-adegan besar seperti ketika Chris berlari menenteng mesin scanner, ketika ia tidur di toilet stasiun, atau ketika ia akhirnya diterima sebagai pialang saham. Namun di balik adegan utama itu, terdapat lapisan emosi yang lebih tipis tetapi sangat signifikan, yang sering luput dari pembahasan ulasan umum. Misalnya, satu adegan kecil ketika Chris menyembunyikan kesedihan saat putranya bertanya, “Dad, are we homeless?” Pertanyaan sederhana itu memotong hati, Ia bukan hanya pertanyaan dari seorang anak, tetapi refleksi realitas yang tidak bisa lagi ia tutupi. Adegan itu mengandung simbol: kejujuran yang terpaksa, yang hanya muncul ketika nyaris tidak ada lagi ruang berbohong. Di balik senyum rapuh, Chris mencoba menyembunyikan kepanikan, Di sinilah kekuatan film ini, ia menunjukkan bahwa perjuangan tidak selalu tampil dalam adegan dramatis, melainkan juga dalam percakapan kecil dan momen sepi di antara dua tokoh yang saling bertahan demi satu sama lain. Membedah Motivasi Terdalam Chris Gardner, Bukan Sekadar “Mencari Uang” Banyak ulasan dangkal menggambarkan perjuangan Chris sebagai sekadar upaya mencari pekerjaan layak. Padahal motivasi terdalamnya jauh lebih besar daripada itu. Melawan Trauma Masa Kecil Pada kehidupan nyata, Chris Gardner tumbuh tanpa sosok ayah yang stabil, Dalam film nuansa trauma itu diletakkan secara subtil tidak pernah diucapkan secara gamblang, tetapi sangat terasa pada cara ia memperlakukan putranya. Inilah bentuk healing lintas generasi, seseorang berjuang bukan hanya untuk hidupnya, tetapi untuk memutus rantai luka masa lalu. Membangun Harga Diri yang Nyaris Hilang Dalam adegan ketika Chris diwawancarai dengan baju kotor penuh cat, ia mengalami pengalaman memalukan, Namun di balik rasa malu itu ada dorongan kuat untuk memperbaiki citra dirinya, bukan di mata orang lain, tetapi di mata dirinya sendiri. Ia ingin kembali merasa layak. Membuktikan Bahwa Kemiskinan Bukan Identitas Kemiskinan adalah keadaan, bukan label, Chris memahami itu, Tetapi dunia luar sering kali menganggap kemiskinan sebagai identitas permanen, Perjuangan Chris adalah bentuk pemberontakan terhadap stigma tersebut. Motivasi-motivasi ini membuat penonton merasakan perjuangan Chris bukan sebagai kisah bisnis, tetapi sebagai kisah manusia. Relasi Ayah dan Anak, Jantung Cerita yang Menentukan Irama Emosional Hubungan antara Chris dan Christopher adalah energi utama yang menggerakkan film ini, Banyak film menampilkan hubungan keluarga, tetapi The Pursuit of Happyness melakukannya dengan cara yang sangat natural dan penuh nuansa. Ketulusan yang Tidak Dikonsepkan Karena Will Smith dan Jaden Smith adalah ayah-anak asli, kedalaman emosinya terbangun secara alami, Ketika Jaden bertanya, “You’re a good papa,” itu bukan dialog puitis buatan penulis naskah, Itu terasa seperti kalimat tulus dari seorang anak yang benar-benar mempercayai ayahnya. Kekompakan dalam Keterbatasan Hubungan mereka justru menguat ketika dunia luar makin menekan, Mereka:
Makan sedikit bersama,
Bergurau meski lapar,
Berlari bersama mengejar bus,
Dan tidur bersempit-sempit dalam penampungan.
Kesulitan yang biasanya memecah keluarga, justru menyatukan mereka, Inilah nilai pelik dari film ini, cinta tidak menghapus kesulitan, tetapi membuat kesulitan itu dapat ditanggung. Makna Filosofis, Apa Itu “Happyness” Menurut Film Ini? Perlu dipahami, judul film ini merujuk pada esai Thomas Jefferson tentang “pursuit of happiness” sebagai hak dasar manusia, Namun film ini mengubah sedikit ejaan menjadi “Happyness” bukan karena kesalahan, tetapi sebagai pesan filosofis. Ejaan ini berasal dari graffiti di dinding sekolah putranya, Di mata Chris ejaan itu mewakili realita masyarakat miskin bahkan kebahagiaan pun mereka eja dengan cara yang tidak sempurna. Kebahagiaan Tidak Hadir Secara Natural Film ini memposisikan kebahagiaan bukan sebagai keadaan statis, tetapi sebagai proses. “Pursuit” berarti perjalanan, bukan tujuan final. Kebahagiaan Bukan Kemewahan Bagi Chris, kebahagiaan sederhana saja:
- Anaknya aman,
- Ada makan hari ini,
- Ada harapan untuk besok.
Pilihan untuk Tetap Berharap
Ada filosofi penting:
“Jika Anda tidak bisa mengubah keadaan,maka ubah cara Anda menatap keadaan itu.”
- Inilah landasan survival emosional Chris,
- Filosofi ini relevan bahkan dalam industri modern,
- Dunia startup,
- Bisnis digital, dan
- Kehidupan pekerja masa kini.
Misteri Kesuksesan Film Ini, Mengapa Cerita Sederhana Menjadi Legendaris?
Secara teori, film ini tidak memiliki: Efek CGI, Adegan spektakuler, Musik bombastis, Atau aksi heroik.
Namun justru karena kesederhanaannya, film ini menjadi abadi.
Realita yang Tidak Dikemas Berlebihan Film ini tidak memanipulasi emosi dengan cara murah
Penonton merasakan bahwa apa yang terjadi pada Chris dapat terjadi pada siapa saja.
Representasi Global Kisah ini bukan kisah Amerika saja
Ia adalah kisah universal, Pencarian kerja, Perjuangan keluarga, Ketidakpastian ekonomi, Dan harapan akan masa depan lebih baik.
Inspirasi Tanpa Menggurui Banyak film motivasi terdengar seperti ceramah
- The Pursuit of Happyness tidak menggurui,
- Ia membiarkan adegan-adegan berbicara sendiri.
Inilah yang membuatnya disukai di Asia, Eropa, Afrika, hingga Amerika Selatan.
Perspektif Sosial
Kritik Terselubung terhadap Sistem Ekonomi Kapitalistik Di balik kisah motivasi, film ini menyimpan kritik sosial mendalam.
Ketidakadilan Struktural Sistem keuangan (Wall Street) yang menjadi latar film hanya memilih satu orang dari puluhan magang yang bekerja tanpa bayaran,
Ini gambaran nyata, Kompetisi brutal, Eksploitasi tenaga kerja, Dan ketidakpastian yang mencekik.
Stigma terhadap Orang Miskin Dalam banyak adegan
- Chris dipandang rendah hanya karena penampilannya tidak rapi,
- Dunia modern masih melakukan hal yang sama,
- Penilaian berdasarkan tampilan luar,
- bukan kapasitas.
Problematika Tempat Tinggal Anak dan ayah tidur di toilet stasiun bukan sekadar drama
- Itu realita ribuan keluarga tunawisma di Amerika era itu,
- Dan hingga kini masih menjadi masalah serius di banyak negara.
Perbandingan dengan Film Motivasi Lain
Ada banyak film motivasi seperti: Rocky Slumdog Millionaire Life of Pi The Shawshank Redemption.
Namun The Pursuit of Happyness memiliki gaya penceritaan unik, Sangat realistis Sangat dekat dengan kehidupan kelas pekerja Tidak mengandalkan imajinasi Realitas inilah yang membuat film ini menjadi rujukan motivasi di sekolah-sekolah, universitas, dan seminar pengembangan diri di seluruh dunia.
Dampak Dunia Nyata, Kehidupan Chris Gardner Setelah Film Ini
Kisah film ini hanya mencakup periode kecil dalam hidup Chris, Setelah ia diterima di perusahaan pialang:
- Ia menjadi broker terbaik,
- Mendirikan perusahaan investasi sukses,
- Menjadi penulis buku best-seller,
- Menjadi pembicara internasional,
- Dan membantu program sosial untuk tunawisma.
26. Pelajaran Kepemimpinan dari Film Ini
Beberapa pelajaran penting untuk dunia profesional:
26.1 Kepemimpinan Diri (Self-Leadership)
Chris tidak menunggu orang lain menyelamatkannya, Ia memimpin dirinya sendiri.
26.2 Komunikasi Efektif
Adegan wawancara menunjukkan bahwa kemampuan berbicara dapat mengubah hidup seseorang.
26.3 Ketekunan Lebih Penting dari Bakat
Film ini adalah bukti nyata bahwa kerja keras konsisten dapat mengalahkan orang berbakat yang malas.
Pengaruh Film Ini terhadap Budaya Pop Global
The Pursuit of Happyness telah melahirkan:
- Kutipan ikonik,
- Video motivasi viral,
- Seminar bisnis,
- Buku pengembangan diri,
- Hingga referensi dalam konten kreator.
Relevansi dan Pengaruh dalam Kehidupan Nyata
Film ini sangat relevan, terutama bagi mereka yang sedang merasa kehilangan arah, menghadapi tantangan hidup, atau merasa putus asa, The Pursuit of Happyness memberikan semangat bahwa selalu ada harapan selama kita mau berusaha. Dalam dunia nyata yang penuh persaingan dan tekanan ekonomi, film ini bisa menjadi pengingat bahwa kesuksesan bukan milik orang yang pintar saja, tapi milik mereka yang tidak pernah menyerah.
Cerita nyata Chris Gardner sendiri juga sangat menginspirasi, Setelah sukses sebagai pialang saham, ia mendirikan perusahaan sendiri dan menjadi pembicara motivasi, Ia menunjukkan bahwa tidak ada yang tidak mungkin jika kita percaya dan bekerja keras.
Kelebihan Film
Akting kuat dari Will Smith dan Jaden Smith.
Cerita berdasarkan kisah nyata, yang membuatnya lebih menyentuh dan menginspirasi.
Banyak pesan moral dan nilai kehidupan yang bisa diambil.
Penyutradaraan dan alur cerita yang terstruktur dengan baik.
Kekurangan Film
Bagi sebagian orang, alur film mungkin terasa lambat.
Fokus utama pada perjuangan individu, dengan sedikit eksplorasi terhadap sistem sosial yang membuat orang jatuh miskin.
Namun, kekurangan-kekurangan tersebut tidak mengurangi keindahan dan kekuatan pesan yang dibawa film ini. Baca juga: Strategi Content Marketing Yang Efektif
Kesimpulan
The Pursuit of Happyness bukan sekadar film, melainkan pengalaman emosional dan pelajaran hidup. Ini adalah film yang mengingatkan kita bahwa tidak ada yang mustahil jika kita memiliki mimpi dan bersedia berjuang untuk mewujudkannya. Film ini mengajarkan bahwa:
Meski hidup memukul tanpa henti,
Meski dunia terasa tidak adil,
Meski pintu menutup satu per satu,
Tetap ada ruang kecil bagi harapan jika seseorang tidak menyerah.
Dan terkadang, ruang kecil itulah yang menjadi pintu perubahan besar. Will Smith menyampaikan emosi karakter dengan begitu dalam, menjadikan film ini sebagai salah satu drama terbaik yang pernah dibuat.
Jika Anda sedang mencari film yang mampu membangkitkan semangat, memberikan inspirasi, dan mengajarkan nilai kehidupan, maka The Pursuit of Happyness adalah pilihan yang sangat tepat.
